Bagaimana berperilaku dalam situasi konflik

Bagaimana berperilaku dalam situasi konflik
Bagaimana berperilaku dalam situasi konflik

Video: Mengatasi Konflik dengan Positif 2024, Mungkin

Video: Mengatasi Konflik dengan Positif 2024, Mungkin
Anonim

Tidak ada kehidupan tanpa konflik. Di tempat kerja, dalam keluarga atau dalam proses berkomunikasi dengan teman-teman, pertentangan muncul secara berkala, yang kadang-kadang berubah menjadi situasi konflik. Anda dapat belajar menyelesaikan masalah seperti itu dengan kerugian paling sedikit untuk suatu hubungan atau bisnis.

Instruksi manual

1

Jika terjadi konflik, tetap tenang dan biarkan lawan bicara. Jangan menyela atau mengomentari pernyataannya. Dengan sabar dengarkan semua klaim dan pernyataannya. Setelah itu, ketegangan internal dari kedua peserta akan berkurang, dan Anda dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

2

Minta teman bicara untuk mendukung klaim. Setelah dia membuang emosi, dia siap untuk dialog yang produktif, dan Anda hanya perlu mendorongnya ke sini. Hanya saja, jangan biarkan lawan beralih ke emosi lagi, dengan bijak mengarahkannya ke percakapan berdasarkan kemampuan.

3

Meredakan situasi - membangkitkan emosi positif dalam diri seseorang. Jika lawan Anda seorang wanita, berikan pujian yang tulus. Anda dapat menceritakan lelucon yang relevan atau mengingatkan lawan bicara tentang hubungan baik sebelumnya.

4

Jangan memperburuk situasi dengan penilaian negatif Anda terhadap situasi tersebut, lebih baik sebutkan perasaan Anda. Katakan Anda kesal dengan apa yang terjadi. Dengan demikian, Anda akan memperjelas bahwa ada dua pihak dalam konflik, dan di samping sudut pandang lawan, mungkin ada pihak lain.

5

Cobalah untuk bersama-sama mengidentifikasi masalah perselisihan dan hasil akhir dari solusinya. Sering terjadi bahwa dua orang berbeda melihat esensi dari masalah yang sama. Datanglah ke pemahaman bersama dan temukan cara umum keluar dari situasi ini.

6

Selama percakapan, berikan lawan Anda kesempatan untuk merasakan rasa hormat Anda. Saat menilai situasi, gunakan sebagai kriteria untuk tindakan, bukan kepribadian seseorang. Dimungkinkan untuk menekankan perhatian pada orangnya dengan bantuan frasa: "Apakah Anda memiliki sudut pandang yang berbeda", "Mari kita perjelas apakah kita saling memahami dengan benar". Sikap hormat yang ditekankan seperti itu akan mengurangi agresinya.

7

Jangan takut untuk meminta maaf jika Anda salah. Mengakui kesalahan bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, orang pintar dan dewasa bisa meminta maaf.

8

Tidak peduli bagaimana konflik diselesaikan, simpan hubungan tersebut. Situasinya berubah, tetapi orang-orang tetap tinggal. Meskipun ada perbedaan pendapat, ungkapkan harapan untuk hubungan baik selanjutnya.