Mengapa mereka menulis puisi tentang cinta diri

Mengapa mereka menulis puisi tentang cinta diri
Mengapa mereka menulis puisi tentang cinta diri

Video: Tuliskanlah - Cara Menulis Puisi yang Indah 2024, Mungkin

Video: Tuliskanlah - Cara Menulis Puisi yang Indah 2024, Mungkin
Anonim

Orang-orang menulis puisi tentang cinta hidup, untuk manusia, untuk Tuhan. Untuk beberapa mereka menjadi sangat baik, untuk yang lain mereka lemah, naif. Ini dapat dimengerti dan alami, karena tingkat keterampilan pada orang berbeda. Ada penulis yang membahas puisi untuk diri mereka sendiri. Apa alasannya Tidak mungkin memberikan jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini, karena semuanya tergantung pada orang tersebut.

Instruksi manual

1

Karena perubahan tajam dalam latar belakang hormonal, remaja menganggap segalanya terlalu tajam, menjadi sensitif dan rentan, konflik dengan orang tua, saudara dan guru. Tampaknya bagi mereka bahwa orang dewasa sama sekali tidak memahaminya, mereka tidak peduli dengan masalah mereka. Jika cinta tak berbalas ditambahkan ke ini, siswa dapat menjadi sangat tertekan, memutuskan bahwa tidak ada kebahagiaan dalam hidup, tidak ada yang membutuhkannya, tidak ada yang mencintai dan memahaminya. Untuk melepaskan diri dari pikiran-pikiran yang menekan ini, anak itu menyusun ayat-ayat tentang cinta yang ditujukan kepada dirinya sendiri. Ayat-ayat semacam itu adalah semacam "obat" untuk depresi yang dihasilkan. Kreativitas semacam itu berbicara tentang kebencian di dunia luar.

2

Situasi yang berlawanan juga dapat terjadi, misalnya, seorang remaja yang mudah dipengaruhi sangat bahagia setelah menerima balasan dari orang yang dicintai sehingga ia dipenuhi dengan emosi, ia ingin memberi tahu seluruh dunia bahwa ia dicintai. Jadi kami mendapat garis tentang cinta diri. Dalam ayat-ayat seperti itu Anda dapat melihat nada suka dan bahagia.

3

Pada usia yang lebih dewasa, ini bisa dijelaskan dengan alasan lain. Misalnya, seseorang karena suatu alasan tidak mengembangkan hubungan dengan saudara, teman dan kolega, ia tidak dapat mengatur kehidupan pribadinya. Dia dianggap sombong, sementara dia terlalu mudah dipengaruhi. Menciptakan puisi cinta, penulis, seolah-olah, melarikan diri dari kenyataan yang tidak menyenangkan, menjelaskan kepada semua orang bahwa dia sebenarnya tidak sombong sama sekali, dia memiliki banyak keuntungan dan ada sesuatu untuk mencintainya.

4

Ada saat-saat ketika penulis membuat puisi tentang cinta-diri, dengan tulus percaya diri akan pesona, kualitas tinggi, pesona. Dia menganggap dirinya model, standar semua kebajikan. Orang seperti itu meninggikan dirinya sendiri. Ini sudah merupakan persilangan antara egoisme terkuat (di ambang egosentrisme) dan gangguan mental.