Apa arti dari klausa Freud?

Daftar Isi:

Apa arti dari klausa Freud?
Apa arti dari klausa Freud?

Video: Pendekatan Historis, Sosiologis, dan Antropologis dalam Tafsir 2024, Juli

Video: Pendekatan Historis, Sosiologis, dan Antropologis dalam Tafsir 2024, Juli
Anonim

Sigmund Freud dianggap sebagai pendiri psikoanalisis. Dialah yang pertama kali merumuskan doktrin tentang sifat bawah sadar dan sadar manusia. Reservasi Freudian adalah reservasi yang dilakukan seseorang di bawah pengaruh motif yang tidak disadari. Terkadang reservasi semacam itu dapat berarti bahwa seseorang terus terang berbohong.

Dari mana ungkapan ini berasal?

Dalam tulisannya, Freud memeriksa jiwa manusia. Dia berpendapat bahwa itu terdiri dari bagian sadar dan tidak sadar yang terus-menerus bertentangan satu sama lain. Karena konfrontasi yang konstan ini, seseorang mulai mengembangkan neurosis. Keinginan untuk menikmati perjuangan dengan pemeliharaan diri.

Setelah penelitian psikologis yang mendalam, Freud mengidentifikasi beberapa kelompok perilaku manusia yang tidak sadar.

Reservasi adalah ketika seseorang, ingin mengatakan sesuatu, menggunakan satu kata, bukan yang lain. Hal yang sama dapat terjadi saat menulis. Itu terjadi ketika mereka membaca teks yang salah yang ditulis atau tidak mendengar apa yang mereka katakan. Tentu saja, gangguan pendengaran dalam hal ini tidak memainkan peran apa pun.

Freud percaya bahwa tindakan yang keliru ini menunjukkan apa yang sebenarnya mengganggu orang tersebut saat ini pada tingkat bawah sadar.

Ternyata setiap tindakan yang salah adalah upaya untuk keluar ke alam bawah sadar. Terkadang bahkan orang itu sendiri tidak menyadari apa yang sebenarnya dia inginkan. Alam bawah sadar dengan bantuan pemesanan atau deskripsi acak membantu memperjelas situasi.

Sigmund Freud percaya bahwa reservasi apa pun membawa makna tersembunyi. Ini adalah alasan munculnya istilah "reservasi Freudian." Harus diingat bahwa setiap kesalahan seperti itu berarti keinginan yang tertutup di kedalaman alam bawah sadar.

Freud percaya bahwa naluri primitif tertanam dalam diri manusia. Kebetulan seseorang terus-menerus dipaksa untuk menekan dorongan primitifnya. Masyarakat mendikte aturannya sendiri, yang harus diikuti. Dari jaman dahulu, pikiran dan keinginan telah tersembunyi di kedalaman kesadaran, tetapi dengan sedikit melemahnya kekuatan pertahanan, mereka berusaha untuk keluar.