Mengapa orang berbicara sendiri

Mengapa orang berbicara sendiri
Mengapa orang berbicara sendiri

Video: Kenapa Suka Bicara Sendiri? Tanda Jenius? Awas Gejala Skizofrenia, Bipolar, Depresi! 2024, Mungkin

Video: Kenapa Suka Bicara Sendiri? Tanda Jenius? Awas Gejala Skizofrenia, Bipolar, Depresi! 2024, Mungkin
Anonim

Untuk pertama kalinya, kecemasan tentang berbicara dengan diri sendiri muncul di masa kanak-kanak, ketika seorang anak menjadi dapat melacak dan mengendalikan proses mental internal. Seiring bertambahnya usia, seseorang berhenti memperhatikannya, tetapi percakapan dengan dirinya terus berlanjut sepanjang hidupnya.

Pidato internal, atau percakapan dengan diri sendiri, adalah dialog antara komponen-komponen proses mental. Jiwa manusia itu heterogen. Menurut Z. Freud, itu terdiri dari Ego (segala sesuatu yang disadari oleh seseorang dan dipahami), Idul Fitri (segala sesuatu yang dilarang, diperas keluar dari kesadaran dan tidak diakui) dan Super-Ego (proses sadar dan tidak sadar yang mewakili hati nurani, norma dan aturan perilaku)

Mulai dari lahir, orang kecil mengembangkan kesadaran karena pengetahuan yang didapat. Beberapa informasi, karena keterbatasan budaya masyarakat, memadati alam bawah sadar. Kontak dengan informasi ini sulit, tetapi mungkin dengan bantuan fantasi.

Faktanya, percakapan dengan sendirinya adalah dialog internal kesadaran dengan alam bawah sadar. Percakapan semacam itu berkontribusi pada proses pembangunan manusia yang berkelanjutan: ada perluasan batas-batas kesadaran karena menemukan bentuk-bentuk keinginan terlarang yang memuaskan. Kehadiran batas-batas yang kaku di antara struktur-struktur ini, dan, sebagai akibatnya, kurangnya ucapan internal, menghambat perkembangan seseorang, dan tidak adanya batas-batas ini membuat seseorang sakit mental, tidak mampu mengendalikan keinginan dan dorongan mereka.

Ketika membentuk struktur Super-Ego, anak diharuskan untuk mematuhi norma dan aturan yang diadopsi di masyarakat, dalam keluarga, dalam tim tertentu. Fondasinya diletakkan oleh orang tua. Dengan persyaratan mereka, anak itu membandingkan tindakannya: Apa yang akan dilakukan ayah dalam situasi ini? Apa yang akan dikatakan ibu? Bagaimana reaksi kakak saya terhadap hal ini? Secara bertahap, figur-figur orangtua yang ideal bagi anak menjadi objek internal, persyaratan dan peraturan mereka menjadi persyaratan bagi dirinya sendiri.

Percakapan dengan diri sendiri adalah dialog konstan, kesepakatan antara tiga struktur jiwa: Ego, Id, dan Super-Ego. Seorang dewasa bahkan sering tidak memperhatikan bagaimana percakapan ini terjadi, tetapi dalam situasi kehidupan yang sulit, ia mencatat percakapan internal pecah, yang kadang-kadang membantunya membuat keputusan yang tepat.