Cara keluar dari kendali pikiran dan perasaan Anda

Cara keluar dari kendali pikiran dan perasaan Anda
Cara keluar dari kendali pikiran dan perasaan Anda

Video: 3 TANDA MENTAL KAMU LEMAH | Motivasi Merry | Merry Riana 2024, Juni

Video: 3 TANDA MENTAL KAMU LEMAH | Motivasi Merry | Merry Riana 2024, Juni
Anonim

Pengaruh berlebihan dari proses emosional dan mental pada perilaku manusia tidak selalu berhasil baginya. Hal ini menyebabkan kecemasan berlebihan pada siang hari, dan juga tidak dengan cara terbaik mempengaruhi pengambilan keputusan dan penetapan tujuan. Juga, aktivitas mental yang berlebihan menghilangkan sebagian besar energi dari seseorang, membuat tubuhnya lemah dan tidak bernyawa.

Apa yang bisa dilakukan seseorang untuk keluar dari kuk dari pikirannya sendiri? Banyak yang terbiasa dengan gagasan melawan dunia batin mereka, mencoba mengalihkannya dengan beberapa faktor eksternal. Ini bisa berupa berbagai hiburan, penggunaan alkohol, tembakau dan obat-obatan. Lebih jarang, perendaman mendalam dalam aktivitas kerja, hingga membuat diri sendiri dalam kondisi kelelahan total.

Ini terjadi karena fakta bahwa dunia Eropa cenderung tidak melihat cara lain untuk menyelesaikan masalah internal mereka.

Untungnya, ada teknik sederhana yang akan membantu semua orang yang ingin mencapai rasa keseimbangan dan ketenangan pikiran.

Patut dicoba untuk mengubah resistensi terhadap pikiran dan emosi pada adopsi mereka. Pada pandangan pertama, ini mungkin tampak sulit, tetapi anehnya, itu tidak cukup untuk melakukan apa pun dengan mereka. Sederhananya, berhenti menambahkan bahan bakar ke api. Anda dapat bertanya pada diri sendiri, “bisakah saya membiarkan pikiran saya?”. Jika ini tidak berhasil, masuk akal untuk mencoba berbagai latihan untuk relaksasi, termasuk meditasi atau posisi yoga.

Setelah fenomena ini diterima, peluang baru, yang disebut pengamatan, terbuka untuk seseorang. Yaitu, sekarang dia dapat melihat dari samping pada bentuk dan perasaan mentalnya, tanpa terlibat di dalamnya. Dan di hadapan pengamatan ketat, mereka cenderung melambat dan kemudian larut, hanya menyisakan latar belakang perasaan tenang.

Secara umum, intinya dekat dengan meditasi. Dan lebih tepatnya - ke versi aktifnya, tanpa duduk diam dan elemen relaksasi. Mungkin saran pengamatan mungkin tidak mudah, terutama bagi orang-orang yang terus-menerus terlibat dalam perasaan dan alasan mereka. Tapi nyatanya, cukup memperhatikan informasi dari organ persepsi: dunia, suaranya, baunya, sensasi sentuhan pada kulit. Ini akan berkontribusi pada pergeseran fokus kesadaran dari fenomena ke pengamatannya. Bagaimanapun, dalam analisis terakhir, manusia sudah menjadi "pengamat bisu" ini.