Bagaimana memahami keadilan

Bagaimana memahami keadilan
Bagaimana memahami keadilan

Video: Dimana Adilnya Allah - Ust. Salim A. Fillah 2024, Mungkin

Video: Dimana Adilnya Allah - Ust. Salim A. Fillah 2024, Mungkin
Anonim

Keadilan adalah konsep beragam, kompleks dan penting. Selama bertahun-tahun, para psikolog telah berusaha mencari tahu apa karakteristik utama yang dimiliki orang modern dengannya.

Instruksi manual

1

Pertimbangkan penelitian psikologis jangka panjang di bidang kategorisasi sosial, yang menurutnya disimpulkan bahwa orang menggunakan kategori ketika mempersepsi dan mengevaluasi seseorang atau benda mati. Misalnya, ketika bertemu seseorang, mereka sering mencoba menghubungkannya dengan salah satu kategori, misalnya, "berambut merah", "ilmuwan", dll., Memberinya kualitas dari kategori yang dipilih ini terlepas dari kemampuannya yang sebenarnya. Jadi, jika pada suatu pertemuan Anda tiba-tiba dikategorikan sebagai "merah", maka kemungkinan besar Anda licik dan cukup aktif.

2

Perhatikan bahwa proses memahami peristiwa dan konsep terjadi dengan cara yang serupa. Hanya dalam kasus ini, tipifikasi tidak dilakukan pada kualitas dan karakteristik manusia, tetapi pada karakteristik mereka. Memahami keadilan dan ketidakadilan tidak terkecuali.

3

Untuk mewujudkan apa itu keadilan, seseorang, berdasarkan norma-norma yang diterima, menggunakan konsep-konsep yang secara asosiatif terkait dengan keadilan dan ketidakadilan, dan karakteristik umum yang membedakan peristiwa yang adil. Seringkali orang dalam pemahaman mereka bergantung pada peristiwa nyata dan menyimpulkan orang berdasarkan norma yang adil.

4

Ketika membentuk pendapat Anda sendiri tentang konsep ini, perlu diingat bahwa, menurut hasil penelitian psikologis, ada tiga ide yang berbeda secara kualitatif. Pendapat pertama didasarkan pada undang-undang yang mengharuskan eksekusi tanpa syarat. Di sini, paling sering, konsep-konsep stabil seperti itu muncul sebagai “kejujuran dan moralitas”, “hukum dan ketertiban”, dll. Dalam hal ini, keadilan adalah dasar untuk tindakan manusia.

5

Dalam kasus kedua, keadilan dikaitkan dengan belas kasihan, perhatian, harapan, dan bantuan. Itu menekankan sikap peduli dan hormat kepada seseorang, pemenuhan keinginannya dan pencapaian kebahagiaan. Inti dari pandangan ketiga adalah pengetahuan objektif. Keadilan dikaitkan dengan kehadiran satu kebenaran tunggal yang berkontribusi pada perubahan yang menentukan dan tak terhindarkan dalam kehidupan manusia.

6

Yang menarik, dalam mencoba mendefinisikan keadilan, orang menekankan komponen moral dan hukumnya jauh lebih kuat dalam kehidupan nyata masyarakat, dalam pencarian dan operasi kebenaran. Selain itu, mereka menugaskannya peran yang lebih sederhana dalam hubungan interpersonal.