Ketakutan. Bagaimana dan mengapa dia menyiksa kita?

Ketakutan. Bagaimana dan mengapa dia menyiksa kita?
Ketakutan. Bagaimana dan mengapa dia menyiksa kita?

Video: 3 Tips Menghadapi Teman Yang Kurang Ajar 2024, Juli

Video: 3 Tips Menghadapi Teman Yang Kurang Ajar 2024, Juli
Anonim

Salah satu emosi negatif yang paling kuat adalah rasa takut. Perasaan takut muncul terutama dari pengalaman sejak masa kanak-kanak, yaitu, itu didasarkan pada pengalaman masa lalu, kecuali, tentu saja, itu terkait dengan bahaya yang muncul pada saat tertentu dalam waktu tertentu. Ketakutan adalah pekerjaan terus-menerus dari "virus-virus pikiran" yang muncul sebagai akibat dari pengasuhan yang salah, pandangan dunia yang keliru dari para guru di sekolah atau budaya.

Jika Anda memikirkannya, ketakutan dalam kenyataan tidak memiliki alasan sendiri. Ketakutan adalah anak kecil yang hidup dalam setiap orang dewasa, yang terkadang bangun dan mulai ikut campur dalam kehidupan orang dewasa yang tenang. Beberapa percaya bahwa ketakutan harus dilawan hanya dengan menyela dengan bantuan tekad. Tapi itu tidak akan menyingkirkannya.

Secara lahiriah, kita berusaha untuk berpura-pura bahwa, dengan menggunakan logika, kita meyakinkan diri kita sendiri bahwa tidak ada rasa takut, tetapi seorang anak yang ketakutan, bersembunyi di dalam pikirannya, tidak dapat memahami argumen pikiran ini. Hanya sedikit orang yang tahu tentang itu, tetapi seorang anak hanya memiliki dua jenis ketakutan, sisanya hanya varietas dari dua yang pertama, ini adalah: ketakutan tidak dicintai dan ketakutan berdasarkan kelangsungan hidup. Jika Anda memikirkannya, Anda dapat setuju bahwa sebagian besar ketakutan orang yang benar-benar berbeda benar-benar berputar di sekitar jenis ketakutan dasar ini.

Sayangnya, kita telah diajari sejak kecil untuk mengatasi rasa takut hanya melalui bujukan dan penindasan, dan kita hanya perlu mengajarkan kemudahan dalam menghadapi rasa takut. Tentu saja, semua orang ingin terlihat kuat dan siapa pun akan melakukan trik apa pun untuk menciptakan citra seseorang yang tidak takut pada apa pun. Kita merasa malu akan apa dan apa yang kita takuti, dan kita mulai menyiksa diri kita karenanya.

Jika seseorang belajar untuk secara alami menerima kehadiran rasa takut atau fobia, alih-alih mempertimbangkan kekuatan, hanya karena tidak adanya rasa takut, maka diri kita yang dewasa akan berhenti berubah menjadi anak kecil yang ketakutan. Alih-alih menghargai sensitivitas kita, berkat sikap bias terhadap fobia, kita menyembunyikannya. Jalan untuk mengatasi rasa takut terletak melalui pengetahuan diri. Kenali kemampuan Anda dan buang kritik keras terhadap diri sendiri.