Negosiasi sebagai solusi untuk konflik

Negosiasi sebagai solusi untuk konflik
Negosiasi sebagai solusi untuk konflik

Video: PROSES KONFLIK DAN PROSES NEGOSIASI 2024, Juni

Video: PROSES KONFLIK DAN PROSES NEGOSIASI 2024, Juni
Anonim

Dalam negosiasi, masing-masing pihak memiliki persyaratan sendiri, tetapi siap untuk membuat konsesi dan kompromi. Para pihak sama dan menolak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan konflik. Ada aturan negosiasi dan kepentingan bersama yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Instruksi manual

1

Masing-masing pihak dalam negosiasi tergantung pada yang lain, sehingga keduanya berupaya cukup untuk menemukan solusi. Keputusan yang dibuat dalam banyak kasus memuaskan kedua belah pihak. Seringkali bersifat informal.

2

Negosiasi dapat dilakukan secara bilateral atau multilateral, dengan intervensi pihak ketiga - langsung dan tidak langsung. Selain menyelesaikan masalah, negosiasi melaksanakan fungsi-fungsi berikut: untuk mendapatkan informasi tentang kepentingan dan posisi masing-masing, untuk membangun hubungan, dan untuk mempengaruhi opini publik. Kadang-kadang negosiasi adalah kedok untuk mencapai efek apa pun.

3

Negosiasi tidak selalu dilihat sebagai cara untuk menyelesaikan konflik, beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai tahap baru dalam perjuangan. Oleh karena itu, strategi negosiasi bersifat ambigu: tawar menawar posisi, atau negosiasi berbasis minat. Perundingan posisi difokuskan pada konfrontasi, negosiasi berdasarkan minat - pada kemitraan.

4

Dalam tawar-menawar posisional, para peserta berupaya memuaskan secara maksimal hanya kepentingan mereka sendiri, menjunjung tinggi posisi ekstrem, menekankan perbedaan pandangan yang kategoris, dan seringkali menyembunyikan niat mereka yang sebenarnya. Tindakan para peserta lebih diarahkan pada satu sama lain daripada memecahkan masalah. Jika pihak ketiga berpartisipasi dalam negosiasi, semua orang mencoba menggunakannya untuk kepentingan mereka.

5

Dalam negosiasi yang didasarkan pada kepentingan, dilakukan analisis bersama terhadap masalah tersebut, dan dilakukan pencarian kepentingan bersama. Para pihak mencoba menggunakan kriteria obyektif untuk mencapai kesepakatan yang wajar. Setiap peserta mencoba untuk menempatkan dirinya di tempat yang lain, menolak untuk beralih dari masalah ke kepribadian lawan.

6

Jika kepentingan para pihak benar-benar berlawanan, salah satu pihak kemungkinan akan melakukan perundingan posisi. Setiap pihak akan berusaha untuk menghormati kepentingannya, seseorang akan mengambil posisi aktif, dan seseorang akan adaptif. Bernegosiasi dengan cara ini dapat menyebabkan kegagalan negosiasi dan perkembangan konflik lebih lanjut.

7

Sebagian besar konflik diselesaikan dengan orientasi untuk saling menang atau seri. Untuk melakukan ini, Anda harus berhenti mempertimbangkan kepentingan pihak lain sebagai lawan. Orientasi kerugian bersama juga membutuhkan posisi tawar, di mana para pihak mencari kompromi paksa.

8

Jika para pihak ingin memuaskan kepentingan semua orang sebanyak mungkin, mereka mengadakan kerja sama dan bernegosiasi berdasarkan kepentingan. Hasil yang dicapai tentunya harus sesuai dengan keduanya. Tanpa ini, konflik tidak dianggap terselesaikan.

Negosiasi sebagai metode penyelesaian konflik pada tahun 2018