Diyakini bahwa kemiskinan bukanlah kondisi keuangan, tetapi suatu cara hidup. Hal yang sama berlaku untuk kekayaan. Berdasarkan hal ini, psikolog telah mengidentifikasi kebiasaan yang mengarah pada kemiskinan.
Instruksi manual
1
Keluhan konstan
Ketidakpuasan yang terus-menerus, seperti “Uang diperoleh dengan sangat keras”, “Semua bos curang”, “Saya tidak akan pernah mendapatkan banyak uang” - sikap orang miskin. Pikiran terwujud - fakta yang terbukti, oleh karena itu, lebih sedikit pengalaman - lebih positif!
2
Hemat
Ada hal-hal yang tidak boleh Anda hemat - pendidikan, kesehatan anak-anak. Jangan mengejar penjualan dan menghemat apa yang tidak Anda butuhkan. Belajarlah untuk menyangkal kesenangan kecil Anda atas nama masa depan yang lebih cerah. Pada seseorang yang terobsesi dengan setiap sen, dia mungkin tidak datang.
3
Menunggu hasil cepat.
Orang miskin menginginkan semuanya sekaligus. Mereka tidak mau menunggu, bekerja keras untuk kemenangan finansial di masa depan, mengambil risiko dan mengambil tanggung jawab. Mereka terus-menerus menunggu bantuan dan kemurahan hati seseorang. Jika mereka tidak melihat hasilnya dalam seminggu, mereka sudah mulai memudar.
4
Membunuh waktu
Orang miskin seperti tidak ada yang bisa membuang waktu. Mereka menariknya, membunuhnya, tidak bisa mengendalikannya. Dan ketika waktu mengendalikan seseorang, lalu kekayaan apa yang bisa kita bicarakan?
5
Pekerjaan yang tidak dicintai
Tidak ada yang lebih buruk daripada mencurahkan waktu yang tak ternilai untuk melakukan bisnis yang tidak dicintai. Tidak seorang pun kaya bisa menghasilkan jutaan dengan melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
6
Iri
Iri hati adalah kebiasaan buruk yang merusak seseorang dari dalam. Orang yang iri tidak akan pernah bahagia dan kaya. Lagi pula, bagaimana Anda bisa menikmati hidup ketika Anda terus-menerus mengutuk orang lain dan iri pada kesejahteraan mereka?